Kumpulan Cerita Silat

23/01/2008

Kisah Pengelana di Kota Perbatasan (15)

Filed under: Kisah Pengelana di Kota Perbatasan — Tags: — ceritasilat @ 3:42 am

Kisah Pengelana di Kota Perbatasan
Bab 15. Bunga Melayang Menerjang Langit
Oleh Gu Long

Darah menetes ke bawah dari pedangnya. Huan Men Tian memalingkan wajahnya ke arah Ma Kong Qun.

Ma Kong Qun menatapnya balik dan perlahan-lahan berkata,” Engkau telah membunuhnya!”

“Karena dia telah menghianatimu.” Hua Men Tian menjawab.

“Jadi engkau juga sudah mengerti?” Ma Kong Qun berkata.

“Tidak. Tapi yang aku mengerti adalah orang yang menghianatimu harus mati!” Hua Men Tian berkata.

“Tahukah kau bagaimana dia menghianatiku?” Ma Kong Qun bertanya.

“Aku betul-betul ingin tahu.” Hua Men Tian berkata.

“MuRong Ming Zhu dan Luo Luo Shan keduanya diundang olehnya.” Ma Kong Qun berkata.

Hua Men Tian nampak terkejut seraya bertanya,” Keduanya di bawa kemari olehnya? Tapi, apa yang mereka lakukan dengan Yun Zai Tian?”

“Tidak ada.” Ma Kong Qun berkata.

“Bila tidak ada yang mereka lakukan dengannya, lalu kenapa dia mengundang mereka kesini? Aku tidak mengerti.” Hua Men Tian berkata.

Pertanyaan yang dia ucapkan betul-betul pertanyaan bodoh, Bunga Melayang Menerjang Langit bukan seorang yang bodoh. Namun Ma Kong Qun tidak peduli. Dia sebetulnya tidak akan pernah menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu, tapi untuk suatu sebab dia menanyakan pertanyaan bodoh ini.

“Tepatnya karena tidak ada yang dia lakukan dengan mereka maka dia membawa mereka kesini.” Ma Kong Qun menjelaskan.

“Untuk apa?”

“Membunuh! Semua orang kita yang telah mati selama dua hari terakhir ini mati di bawah tangannya.”

“Mereka semua? Bukankah itu perbuatan Fu Hong Xue?”

Ma Kong Qun menggelengkan kepalanya dan menjawab dengan dingin,” Hanya seorang yang Fu Hong Xue inginkan mati.”

Bahkan meskipun Hua Men Tian benar-benar bodoh, dia tidak akan bertanya lebih lanut. Karena dia tahu dengan jelas siapa yang ingin dibunuh oleh Fu Hong Xue.

“Jadi kenapa Yun Zai Tian membawa mereka kesini untuk membunuh orang-orang tersebut?” Hua Men Tian bertanya.

“Dia sedang berusaha untuk mengusirku pergi.” Ma Kong Qun berkata.

“Berusaha mengusirmu pergi?”

Ma Kong Qun mendengus dingin dan berkata,” Bila aku pergi maka semua disini akan jatuh ketangannya.”

Hua Men Tian menarik napas dan berkata,” Dia seharusnya mengerti bahwa engkau bukan seorang yang mudah untuk kabur.”

“Namun dia benar-benar mengerti bahwa aku memiliki seorang musuh yang sangat kuat yang ingin menuntut balas kepadaku. Dia membunuh semua orang tersebut dengan tujuan untuk meyakinkanku bahwa musuhku telah datang.”

Senyum licik muncul di ujung bibir Ma Kong Qun seraya menambahkan,” Sejak awal aku sudah mengetahui hal itu.”

“Lalu apa yang membuat engkau mengetahui bahwa semua itu hanya skenario belaka?” Hua Men Tian bertanya.

“Meskipun rencanya sangat bagus, namun dia membuat beberapa kesalahan.” Ma Kong Qun membalas.

“Oh?”

“Tentu saja dia tidak akan pernah memperkirakan bahwa musuhku tersebut benar-benar telah muncul.”

“Betul-betul kebetulan.” Hua Men Tian menegaskan.

“Bukan kebetulan Fu Hong Xue muncul. Karena dia sudah tahu rencana Yun Zai Tian makanya dia datang sekarang, karena hal itu betul-betul kesempatan yang sempurna. Hanya pada saat Gedung Sepuluh Ribu Kuda kacau maka kesempatan itu muncul.” Ma Kong Qun berkata.

“Bagaimana Fu Hong Xue mengetahui semua rencana Yun Zai Tian?” Hua Men Tian menyeledik.

Pandangan sakit dan sedih muncul di wajah Ma Kong Qun. Setelah beberapa saat akhirnya dia menjawab,” Karena Nyonya Ketiga Shen bersekutu dengannya.”

Hua Men Tian terlihat terkejut.” Tapi bagaimana Nyonya Ketiga Shen mengetahui rencana mereka?”

“Karena Cui Nong juga salah satu dari mereka.” Ma Kong Qun berkata.

“Cui Nong?”

Ma Kong Qun mendengus dan berkata,” Dia membocorkan informasi kepada Cui Nong untuk membeberkannya kepadaku, tapi Cui Nong membocorkan informasi itu juga kepada Nyonya Ketiga Shen.”

Hua Men Tian menarik napas dan berseru,” Bila seorang pria terlalu percaya kepada wanita, maka dia akan jatuh dalam kegagalan.”

“Dia meremehkan Cui Nong dan meremehkan Laba-Laba Terbang.” Ma Kong Qun menegaskan.

“Tidak ada seorangpun yang mengira Laba-Laba Terbang bekerja untukmu saat itu.” Hua Men Tian berkata.

“Itulah sebabnya Laba-Laba Terbang dapat membuka rahasia mereka.”

“Dan itu sebabnya Laba-Laba terbang harus mati.”

“Tepat. Dia telah dibungkamkan oleh MuRong Ming Zhu.” Ma Kong Qun berkata.

“Namun siapa yang telah membunuh MuRong Ming Zhu?” Hua Men Tian bertanya.

“Sebelum Laba-Laba Terbang terbunuh, dia berhasil mengambil bukti-bukti ditangannya. Bukti-bukti yang berhubungan dengan MuRong Ming Zhu.”

Hua Men Tian menganggukan kepalanya. Dia teringat tatapan Laba-Laba Terbang pada jari-jarinya yang mengepal keras.

“Tentu saja Yun Zai Tian tidak memperhatikan tangan tersebut karena dia telah tahu siapa yang membunuh Laba-Laba Terbang.” Ma Kong Qun menambahkan.

“Namun dia tidak pernah berpikir bahwa seseorang memperhatikan tangan tersebut, dan bahkan merebut bukti tersebut.” Hua Men Tian berkata.

“Dia takut bahwa seseorang akan membeberkan hubungannya dengan MuRong Ming Zhu, oleh karena itu dia membunuh MuRong Ming Zhu untuk menghilangkan semua jejaknya.” Ma Kong Qun berkata.

“Aku tidak pernah membayangkan bahwa Yun Zai Tian betul-betul orang yang kejam dan jahat seperti itu.” Hua Men Tian berkata.

Ekspresi wajah Hua Men Tian menekuk seraya melanjutkan,” Tapi ada dua hal yang masih aku mengerti.”

“Tanyakan saja.” Ma Kong Qun menjawab.

“Luo Luo Shan merupakan tokoh yang terkenal di dunia persilatan dan MuRong Ming Zhu berasal dari keluarga yang terhormat di dunia persilatan. Dengan status mereka, kenapa mereka bersedia bekerja sama dengan Yun Zai Tian?”

“MuRong Ming Zhu sudah lama tergiur oleh tanah dan kekayaan milikku. Saat sifat rakus menyelubunginya, maka orang akan sangat mudah dimanfaatkan.” Ma Kong Qun menjawab.

Hua Men Tian menganggukan kepalanya dan menambahkan,” Semakin kaya seseorang, semakin rakus dirinya. Hal ini aku mengerti dengan baik, namun … bagaimana dia meyakinkan Luo Luo Shan untuk bergabung?”

Ekspresi wajah Ma Kong Qun memburuk, perlahan-lahan dia menjawab,” Luo Luo Shan tidak dibawa oleh dirinya.”

Hua Men Tian mengerutkan alisnya,” Bila bukan dia, jadi siapa?”

“Yun Zai Tian bukan otak dari semua rencana ini.”

“Oh?”

“Suatu malam saat Luo Luo Shan, MuRong Ming Zhu, Fu Hong Xue dan Laba-Laba Terbang kembali ke kamar mereka masing-masing, ketigabelas bawahanmu telah terbunuh.” Ma Kong Qun berkata.

“Saat itu, aku mengira pembunuhnya adalah Ye Kai,” Hua Men Tian menjawab.

“Pembunuhnya sudah jelas mau mengkambinghitamkan Ye Kai, tapi siapa yang sangka Ye Kai memiliki alibi.”

“Engkau berpikir pembunuhny adalah Yun Zai Tian?”

“Bukan.”

Hua Men Tian mengerutkan alisnya dan bertanya,” Kenapa bukan dia?”

Ekspresi serius memancar dari wajah Ma Kong Qun.” Aku tahu dengan jelas tingkat kungfunya dan kemampuan ketigabelas orang tersebut. Sejujurnya, aku yakin dia tidak akan dapat membunuh ketiga belas orang tersebut sekaligus.”

Ekspresi wajah Hua Men Tian semakin berat juga. “Jadi engkau menduga ada orang lain yang menjadi otak dari semua skenario ini?”

“Tepat.”

“Tahukah kau, siapa orang tersebut?” Hua Men Tian bertanya.

Ma Kong Qun tidak memberikan jawaban lansung, malah dia menjawab,” Pertama orang tersebut pasti memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Luo Luo Shan. Itulah sebabnya kenapa Luo Luo Shan setuju untuk datang kesini.”

Hua Men Tian perlahan-lahan menganggukan kepalanya dan menjawab,”Masuk akal.”

“Kedua, orang ini kemungkinan memiliki jabatan yang tinggi di Gedung Sepuluh Ribu Kuda.” Ma Kong Qun berkata.

“Bagaimana engkau menduga hal itu?” Hua Men Tian bertanya.

“Bila aku benar-benar kabur, maka dia pasti memiliki jabatan yang cukup tinggi untuk mengambil alih kepemimpinan disini.”

Hua Men Tian terdiam beberapa saat sebelum perlahan-lahan menganggukan kepalanya dan menjawab,” Masuk akal.”

“Dia pasti seseorang yang sangat dipercaya oleh Yun Zai Tian sehingga dia mengikuti perintahnya.”

“Masuk akal.” Hua Men Tian berkata.

“Tambahan lagi, dia juga pasti seseorang yang sangat dipercaya oleh ketiga belas orang tersebut. Karena mereka tidak pernah ada prasangka buruk kepadanya, maka dia pasti memiliki kesempatan yang sempurna untuk menyingkirkan mereka semua dengan mudah.”

Hua Men Tian tiba-tiba mulai tertawa, betul-betul ketawa yang ganjil.” Dan karena dia memiliki persahabatan yang dalam dengan Luo Luo Shan, karena itu dia berpura-pura tidak menyukainya diluar, sehingga tidak ada seorangpun yang curiga kepadanya.”

“Tepat sekali.” Ma Kong Qun menjawab.

Hua Men Tian menatapnya dan bertanya,” Engkau memikirkan semua itu oleh dirimu sendiri?”

“Tidak juga.” Ma Kong Qun berkata.

“Seseorang memberitahukan hal ini kepadamu?”

“Tepat sekali.”

“Siapa?”

“Cui Nong!”

Hua Men Tian mengerutkan alisnya,” Dia lagi?”

“Yun Zai Tian berpikir dia benar-benar setia kepadanya, Nyonya Ketiga Shen sungguh-sungguh percaya kepadanya juga, sayangnya …”

Hua Men Tian tidak tahan untuk memotong perkataannya seraya berkata,” Mereka semua salah.”

Ma Kong Qun menganggukan kepalanya.

“Sebenarnya Cui Nong adalah wanitamu.” Hua Men Tian berkata.

“Tidak juga.” Ma Kong Qun menjawab.

“Jadi dia …?”

“Tahukah kau wanita seperti apakah dia?”

Pandangan mual muncul dari wajah Hua Men Tian seraya menjawab,” Tentu saja tahu. Dia seorang pelacur.”

“Apakah engkau pernah bertemu dengan pelacur yang betul-betul setia dan mengabdi hanya pada satu orang sebelumnya?”

“Engkau benar. Bila dia sendiri saja menghianati dirinya sendiri, tentu saja tanpa berkedip dia akan menghianati orang lain.” Hua Men Tian berkata.

“Tapi sebetulnya, dia bukan orang seperti itu.” Ma Kong Qun berkata.

Hua Men Tian tiba-tiba tertawa,”Semua peristiwa ini memberikan aku pelajaran yang berharga.”

“Pelajaran apa?” Ma Kong Qun berkata.

“Pelacur tetap seorang pelacur. Meskipun dia memiliki kebaikan dan kecantikan seorang malaikat, dia tetap seorang pelacur.” Hua Men Tian berkata.

“Jarang sekali engaku mengucapkan kata-kata kasar seperti itu.” Ma Kong Qun berkata.

“Tidak hanya kata-kata kasar yang keluar dari mulutku hari ini, mereka juga telah dibodohi.”

“Apakah engkau akhirnya mengerti segalanya sekarang?” Ma Kong Qun bertanya.

“Apakah hal itu sudah sangat terlambat?” Hua Men Tian menjawab.

“Sepertinya seperti itu.” Ma Kong Qun berkata.

Hua Men Tian menundukan kepalanya dan membisu beberapa saat. Akhirnya, perlahan-lahan dia bertanya.” Musuhmu benar-benar Fu Hong Xue?”

“Ya.”

“Aku dapat membunuhnya untukmu/”

“Itu urusanku.”

Hua Men Tian kembali diam membisu. Setelah beberapa saat dia menarik napas dan berkata,” Aku mengabdi kepadamu hampir dua puluh tahun.”

“Enam belas tepatnya!”

“Dalam enam belas tahun ini, aku telah mengucurkan darah dan keringat untuk tempat ini.” Hua Men Tian berkata.

“Gedung Sepuluh Ribu Kuda menjadi seperti ini hari ini bukan karena pekerjaan satu orang.” Ma Kong Qun menjawab.

“Aku hanya menginginkan engkau untuk pergi, aku tidak pernah berencana untuk membunuhmu.” Hua Men Tian berkata.

“Aku yakin engkau sudah melihat pohon besar di halaman sebelumnya.” Ma Kong Qun berkata.

Hua Men Tian menganggukan kepalanya/

“Selama bertahun-tahun, pohon tersebut telah tumbuh dengan ceapt dan menjadi sangat tinggi.” Ma Kong Qun menegaskan.

Pandangan nostalgia terlihat dari wajah Hua Men Tian seraya dia menjawab,” Saat aku pertama kali tiba ditempat ini tingginya paling setinggi pagar, namun saat ini aku rasa bahkan dua orang pun tidak akan dapat memeluk batangnya.”

“Namun bila engkau memindahkan ketempat lain, pohon tersebut pasti jadi layu dan mati.” Ma Kong Qun berkata.

Huan Men Tian mengepalkan jarinya dan menjawab,” Itu sebabnya … sebabnya engkau tidak dapat membiarkanku hidup.”

Ma Kong Qun menatapnya balik dan perlahan-lahan berbicara,” Engkau sendiri yang baru saja mengatakannya. Siapaun yang menghianatiku harus mati.”

Hua Men Tian menatapa kedua tangannya yang memegang gagang pedangnya. Dengan menarik napas dia menjawab,” Itu betul-betul ucapanku.”

“Aku dengan mudah dapat menekanmu untuk menghadapi Fu Hong Xue.” Ma Kong Qun berkata.

“Dan aku juga pasti pergi.” Hua Men Tian menjawab.

“Tapi lebih baik aku membunuhnya sendiri. Dan akupun tidak ingin orang lain membunuh dirimu.”Ma Kong Qun berhenti sebentar lalu melanjutkan dengan perlahan-lahan,” Karena engkau milik Gedung Sepuluh Ribu Kuda, dan karena engkau adalah sahabatku.”

“Aku … aku tidak mengerti.” Hua Men Tian berkata.

“Apa.”

Hua Men Tian tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan menatapnya, dan bertanya tajam,”Aku telah memberikan enam belas tahun hidupku dan apa yang telah aku dapatkan? Seratus persen nihil. Aku masih saja mengikuti perintahmu seperti seorang budak. Bila engkau berada dalam situasiku, bukankah engkau juga akan melakukan hal yang sama?”

Tanpa berpikir lagi Ma Kong Qun menjawab,” Aku juga melakukan hal yang sama, kecuali …”

Sinar terlihat dimatanya dan dia melanjutkan,”Bila aku tidak berhati-hati, dan rencanakut terbongkar, maka akupun akan mati tanpa menyesal.”

Hua Men Tian menatapnya, senyum terpancar diwajahnya dan menjawab,” Bagus sekali, kematian tanpa rasa sesal, kecuali aku mungkin tidak mati ditanganmu.”

Dia menyabetkan pedangnya, selintas cahaya menari di tengah gedung.”Bila engkau dapat mengalahkanku, maka aku akan mati tanpa menyesal.”

“Heat. Itu adalah ucapan dari seorang laki-laki sejati.” Ma Kong Qun berkata.

“Kenapa engkau masih belumberdiri?” Hua Men Tian berkata.

“Aku tidak perlu berdiri untuk membunuhmu.” Ma Kong Qun menjawab.

Senyuman Hua Men Tian menghilang. Pembuluh darah ditangannya telah membengkak.

Ma Kong Qun masih duduk dengan membisu, kedua matanya terpaku pada padang melintang ditangannya. Dia tidak melihat lagi kepada Hua Men Tian. Seluruh darah dan daging ditubuhnya telah berubahmenjadi besi baja.

Kedua mata Hua Men Tian menatap terpaku pada Ma Kong Qun sambil berjalan kearahnya, ujung pedanngnya bergetar tidak henti-hentinya, tangannya pun bergetar tidak henti-hentinya.

Tiba-tiba, dia berteriak, pedangnya berkelebat seperti lengkungan pelangi sementara tubuhnya mengikutinya dari belakang.

Namun pedang tersebut tidak mengarah ke Ma Kong Qun. Pedang dan tubuhnya bergerak ke arah jendela.

Ma Kong Qun menarik napas dan berseru,” Sayang sekali …”

Sebelum kata-kata tersebut selesai, tubuhnya telah melesat dengan pesat juga pedangnya

DDDIIINNGGGG, kedua pedang mereka telah berkelebat. Pedang tersebut tiba-tiba membeku dan telah menghadang gerakan mata pedang yang lainnya.

Hua Men Tian bukan seorang pesilat yang amatir. Tekniknya memiliki berbagai variasi dan perubahannya bahkan lebih banyak dari pada ombak dilautan. Namun kali ini, dia tiba-tiba merasakan semua gerakannya telah dihadang dan terikat.

Tubuhnya mulai terasa sangat ringan dan kosong. Saat tubuh seseorang telah dikerahkan dengan segenap kemampuannya dan telah kelelahan, itulah yang saat ini dia rasakan. Secercah sinar perak berkelebat kemukanya dan tiba-tiba dia merasa tidak dapat bernapas lagi. Kemudian, segalanya terasa dingin. Sungguh-sungguh sangat dingin.

“Bila engkau memiliki keberanian menghadapiku, aku mungkin memberikan belas kasihan.

Itu adalah kata-kata terakhir yang dia dengar.

Kilat dan geledek telah berhenti, namun langit terlihat semakin gelap dan gelap.

Ma Kong Qun terduduk diam, dia terlihat sangat lelah dan letih.

Tubuh Gong Sun Duan, Yun Zai Tian dan Hua Men Tian terbaring dihadapannya. Mereka semua adalah teman-temannya yang paling dekat, yang paling diandalkan bantuannya. Dan sekarang mereka semua tidak hidup lagi, mayat tanpa emosi, seperti tiga orang asing yang tidak dikenalinya.

Namun hidup sesungguhnya bukanllah tanpa emosi. Cuma siapa yang berempati kepada pejuang tua yang keletihan ini? Cuma apa yang dia miliki lagi untuk terus hidup?

Darah telah mengering di dinding. Tetesan darah yang berhamburan di dinding seperti sekumpulan cat di dalam lukisan.

Dua orang perlahan-lahan memasuki gedung. Pada saat keadaan seperti ini, mereka bahkan tidak berani bernapas.

Ma Kong Qun tidak berniat untuk menoleh ke mereka juga. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan kereng,” Umumkan pernyataan ini, seluruh anggota Gedung Sepuluh Ribu Kuda mulai berpuasa dan mempersiapkan upacara pemakaman dua Ketua Utama dan Ketua Gong Sun.

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.