Oleh Jin Yong
(Terima Kasih Kepada Tungning)
“Ong-kongcu, apakah Cilo Singh ini orang gila?” seru A Ci dengan kurang senang karena orang bicara tak keruan juntrungannya.
Sebaliknya Goan-ci sudah kenyang merasakan siksaan Polo Singh di Siau-lim-si dahulu, ia tahu ilmu silatnya sangat tinggi, sekarang diketahui padri ini adalah suheng Polo Singh, keruan ia tambah keder sehingga lupa bahwa A Ci sudah buta, berulang ia goyang tangan memberi tanda agar A Ci jangan bersuara. Lalu katanya, “Taysu ini tentu salah paham, aku tidak datang dari Siau-lim-si, juga tidak pernah melihat… melihat Polo Singh segala.”
(more…)