Kumpulan Cerita Silat

30/09/2009

Pendekar Baja (31)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:16 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

“Masakah kau lupa siapa yang akan kau tolong?” tanya Tokko Siang dengan gusar.

“Peduli siapa yang akan kutolong, yang lebih penting kan jiwaku sendiri?”
(more…)

29/09/2009

Pendekar Baja (30)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:15 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

“Berulang Koay-lok-ong memberi pesan, asalkan berhasil menyingkap kepalsuanmu, segera supaya membinasakan dirimu. Orang semacam dirimu adalah sangat berbahaya dibiarkan hidup, apalagi dia juga tidak ingin melihatmu lagi.”

Sim Long menghela napas panjang, ucapnya dengan tersenyum pedih, “Bagus, tak tersangka aku Sim Long hari ini dapat mati di sini.”
(more…)

28/09/2009

Pendekar Baja (29)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:14 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)
Senyum Koay-lok-ong tampak lembut, lenyap perbawanya sebagai seorang gembong penguasa yang malang melintang, dengan suara lirih yang dibuat-buat ia berkata, “Bagaimana kalau kumasuk ke situ dengan perlahan, akan kulihat dia sekejap saja, boleh?!”

“Jika Ongya ingin masuk, siapa berani melarang,” ujar Eng-ji.
(more…)

Seri 4 Opas – Pertemuan di Kota Raja 13

Filed under: Pertemuan di Kota Raja — Tags: — ceritasilat @ 2:08 am

Oleh Wen Rui An

(Terima kasih kepada Abu Keisel, Manise, Lovecan, dan Sumahan)

Bab III. Tangan Beracun.

13. Pertempuran sebelas pedang.

Kembali Ciu Leng-liong merangsek maju untuk menghadang tiga orang bandit lain, dua orang di antara bandit itu segera melompat mundur untuk berkelit, salah seorang di antaranya tak keburu kabur, segera ditangkap dan diangkat tinggi-tinggi, belum sempat ia berontak, tubuhnya sudah dilemparkan ke arah seorang rekannya.

Dalam keadaan kaget, bandit itu langsung menghujamkan goloknya ke depan.
(more…)

27/09/2009

Pendekar Baja (28)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:13 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

Ternyata seluruh taman yang luas ini sudah penuh bintik-bintik api setan.

Api setan yang berwarna hijau pucat berkelip di tengah kegelapan taman yang sunyi sehingga membuat keadaan terasa sangat seram.
(more…)

Seri 4 Opas – Pertemuan di Kota Raja 12

Filed under: Pertemuan di Kota Raja — Tags: — ceritasilat @ 2:07 am

Oleh Wen Rui An

(Terima kasih kepada Abu Keisel, Manise, Lovecan, dan Sumahan)

Bab III. Tangan Beracun.

12. Pertempuran tiga partai.

Ternyata sewaktu Pek Huan-ji dan Ciu Leng-liong berangkat untuk menolong Thian Toa-ciok dan Liu Ing-peng tadi, hasil undian sudah telah ditetapkan, hasilnya adalah: Partai pertama, Tangan besi melawan Wan Beng-tin. Partai kedua, Ngo Kong-tiong melawan Lau Hiat-kong. Partai ketiga, Ciu Pek-ih melawan Cing Sau-song.

Dengan keluarnya hasil undian ini, Si Ceng-tang pun sudah bisa membuat analisa, kecuali partai si Tangan besi melawan Wan Beng-tin yang agak punya peluang untuk menang, dua partai lainnya sukar diramalkan, apalagi partai Ciu Pek-ih harus menghadapi Cing Sau-song.

Untuk adilnya maka ditentukan masing-masing mengambil undian lagi, untuk menentukan siapa yang berhak memutuskan pertarungan akan dilakukan dengan sistim bagaimana, adu tenaga dalam, adu pukulan atau adu senjata.
(more…)

26/09/2009

Pendekar Baja (27)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:12 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

“Haha, terima kasih,” Liong-lotoa bergelak tertawa. Mendadak ia berhenti tertawa dan menatap Sim Long, katanya pula, “Kudengar di daerah Tionggoan akhir-akhir ini muncul seorang Sim-kongcu sekaligus mengalahkan Sam-jiu-long Lai Jiu-hong dan menjatuhkan Thian-hoat Taysu dari Ngo-tay-san, hanya dalam sebulan saja namanya sudah mengguncangkan seluruh negeri, apakah Sim-kongcu itu ialah Anda sendiri?”

“Ah, itu cuma pujian teman saja padaku,” sahut Sim Long dengan tertawa.
(more…)

Seri 4 Opas – Pertemuan di Kota Raja 11

Filed under: Pertemuan di Kota Raja — Tags: — ceritasilat @ 2:06 am

Oleh Wen Rui An

(Terima kasih kepada Abu Keisel, Manise, Lovecan, dan Sumahan)

Bab III. Tangan Beracun.

11. Dua jagoan gagah.

Menyaksikan senjatanya berhasil direbut lawan, Mok Kiu-peng sama sekali tidak gugup, dia segera membuang senjatanya sambil melolos pedang.

Si Tangan besi mendengus dingin, dia gunakan ujung tombak yang tajam dengan jurus Han-ya-tiam-tiam (burung gagak mengangguk) menyodok jalan darah Tiong-ki, Sau-jiong dan Seng-hiat di tubuh lawan.
(more…)

25/09/2009

Pendekar Baja (26)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:07 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

“Tapi hidup kita kan juga tidak jelek,” ujar si lelaki dengan tertawa.

“Justru tidak jelek, maka aku merasa khawatir,” ujar si perempuan. “Coba kau pikir, untuk apa bocah she Sim itu datang kemari? Jauh-jauh dia datang ke sini apakah cuma untuk pesiar saja?”
(more…)

Seri 4 Opas – Pertemuan di Kota Raja 10

Filed under: Pertemuan di Kota Raja — Tags: — ceritasilat @ 2:05 am

Oleh Wen Rui An

(Terima kasih kepada Abu Keisel, Manise, Lovecan, dan Sumahan)

Bab III. Tangan Beracun.

10. Bertarung melawan Barisan Serigala.

Dengan menyaru sebagai rombongan piaukiok, rombongan laki perempuan itu menembus hutan dan tibalah di sebuah pa-dang luas yang dilapisi salju tebal.

Waktu itu Si Ceng-tang dan Ciu Leng-liong menyamar jadi dua orang saudagar kaya, namun mereka tetap waspada, pasang telinga baik-baik.
(more…)

24/09/2009

Pendekar Baja (25)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:05 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

Apa yang dipakainya, bagaimana dandanannya, siapa pula yang mengikut di belakangnya dan bagaimana bentuk orang-orang ini, sama sekali Cu Jit-jit tidak memerhatikannya, begitu pula Him Miau-ji.

Maklum, pandangan mereka hanya tertarik oleh perempuan cantik ini saja, pada tubuhnya seolah-olah terpancar cahaya yang menyilaukan dan mengaburkan pandangan orang.
(more…)

Seri 4 Opas – Pertemuan di Kota Raja 09

Filed under: Pertemuan di Kota Raja — Tags: — ceritasilat @ 2:04 am

Oleh Wen Rui An

(Terima kasih kepada Abu Keisel, Manise, Lovecan, dan Sumahan)

Bab III. Tangan Beracun.

9. Memisah emas menyembah Buddha.

Dari kota Ciang-ciu menuju ke Ci-lian-hong, orang harus menempuh perjalanan sejauh “empat lima ratus li, suatu jarak yang tak selesai ditempuh dalam tiga hari perjalanan, bukan saja harus membawa uang,, ransum, kantung air dan kuda, bahkan harus dilengkapi juga tenda, lampu penerangan, jas hujan dan lain sebagainya.

Di halaman depan istana Si-ciangkun, saat ini berkumpul empat puluhan jago gagah perkasa, mereka semua berkumpul di depan Si Ceng-tang dan Ciu Leng-liong.
(more…)

23/09/2009

Pendekar Baja (24)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:04 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

“Gerak-gerik gembong iblis seperti dia dengan sendirinya penuh misterius, biarpun dia tidak takut dikuntit orang tetap dia akan berbuat demikian.”

“Sebab apa?” tanya Miau-ji heran.
(more…)

Seri 4 Opas – Pertemuan di Kota Raja 08

Filed under: Pertemuan di Kota Raja — Tags: — ceritasilat @ 2:00 am

Oleh Wen Rui An

(Terima kasih kepada Abu Keisel, Manise, Lovecan, dan Sumahan)

Bab III. Tangan Beracun.

8. Buronan Naga Penjara Darah.

Penjara besar Besi Berdarah di kota Ciang-ciu.

Penjara besar Besi Berdarah di kota Ciang-ciu merupakan salah satu di antara tiga penjara besar yang ada saat itu. Hampir semua narapidana yang dipenjarakan di sana adalah para penjahat kelas kakap yang sudah melakukan banyak dosa dan kejahatan.
(more…)

22/09/2009

Pendekar Baja (23)

Filed under: Pendekar Baja — Tags: — ceritasilat @ 10:00 pm

Oleh Gu Long

(Terima kasih kepada Tungning)

“Menghadapi orang semacam Ong Ling-hoa harus dilakukan gerak cepat secara di luar dugaan,” kata Sim Long.

“Aha, cocok dengan seleraku,” desis Miau-ji.
(more…)

Older Posts »

Blog at WordPress.com.